Volume 1
-Prolog-
"Ini sungguh menarik! sungguh menarik! Sangat sungguh menarik! Masih banyak sesuatu yang tidak aku ketauhi tentang kota ini. Bahkan saat saya berbicara, sesuatu yang baru muncul, muncul, dan yang lainnya memudar.Bagaimana bisa aku meninggalkan tempat dimana banyak manusia bersama? CINTA ORANG - ORANG ! Aku mencintai orang - orang! Aku mencintai kalian semua!
Di Ikebukuro, Tokyo ada sekelompok geng aneh berkumpul, Seorang pemuda yang merindukan hidup yang luar biasa, berandalan yang membuat masalah, gadis pengintai yang gila, informan yang menjual informasi untuk kesenangan mereka sendiri, Dokter illegal yang merawat penyakit yang tak lazim, Remaja sekolah yang terobsesi dengan mitologi (rahasia gaib) dan tentu saja pengendara motor hitam tanpa kepala
Bersama - sama, karakter - karakter aneh ini menceritakan suatu cerita yang tidak biasa dan sangat menarik salah satunya. Yang membelit mereka, bagaimanapun, mereka masih dapat berbicara tentang cinta
"Seiji-san! Seiji-san! Apakah kamu didalam? Aku kesini lagi! Oh tidak, kamu tidak sengaja mengunci pintu lagi? Sekarang, Aku tidak bisa masuk."
Bahaya, Bahaya. Seorang pengintai telah menyerang rumahku. Dia mengedor - ngedor pintu dan bahkan tidak membunyikan bel pintu. Apa sih dipikirannya? "
"Pintunya terkunci, Seiji-san! kamu tidak tidur, kan? ini pertama kalinya aku memanggil orang ketika ia tidur! Aku sungguh berani!
"Aku sudah waspada sejak minggu lalu. Minggu lalu, Aku menyelamatkan 2 wanita dari pria brandalan kasar dari pelecehan. Aku bertanya dan menemukan bahwa kami akan satu SMA yang sama sepertiku dan akan belajar dikelas yang sama tahun pertama. Tetapi aku tidak pernah mengharapkan semuanya menjadi seperti ini. Gadis yang satunya sedikit sopan tapi yang ini ... "
"Sungguh... sebenarnya aku selalu menyukaimu Seiji-san ! apakah kamu ingat? selama ujian penerimaan, aku duduk disebelah kananmu. Seseorang yang duduk disebelah kananku benar - benar mengagumkan namanya Ryugamine Mikado and aku ingin tahu seperti apa nama orang yang ada sebelah kiriku, jadi aku berbalik. Itu adalah cinta pandangan pertama! Dari hari itu aku selalu kepikiran nama Seiji-san. Meskipun aku tidak punya keberanian untuk menyatakan kepadamu hari itu, tapi minggu lalu Seiji-san menyelamatkan aku, lalu aku berpikir sejenak, ini pasti takdir. Apakah kamu tahu betapa beraninya kamu menolongku? Jadi... biarkan aku melihatmu lagi? Seiji-san, aku sungguh ingin melihat kekuatan, wajah energik darimu. Kumohon, tolong Seiji-san"
"Orang ini tidak normal, setelah aku menyelamatkannya. Dia diam - diam mengikutiku pulang. dan dia melakukan itu setiap hari selama seminggu setelah itu. Bahkan setelah aku bilang berhenti berkali - kali. itu omong kosong baginya. Aku sudah mendengarnya ribuan kali"
"Jangan - jangan kamu sakit Seiji-san, Apakah kamu sakit Seiji-san maka kamu tidak bisa menjawabku? Itu tidak baik! cepat dan buka pintunya, Seiji-san! Sejak hari ujian penerimaan, aku sudah mengagumimu dan mencari hal - hal, Seiji-san! Aku tahu hari ulang tahunmu, tentang keluargamu, dan segalanya tentangmu."
"Polisi! Polisi! Aku peringatkanmu, Aku akan memanggil mereka. Dia hanya mundur setelah aku memberitahukannya itu."
"3 jam setelah itu aku kira gadis itu sudah pulang kerumah, jadi aku memutuskan untuk membeli barang dibawah lantai rumah. saat aku memegang pasta gigi, sejenak bayangan gadis itu melintas dipikiranku."
"kesan pertamaku tentang dia adalah gadis cantik yang dewasa dan canggih. Barang kali "gadis cantik" yang akan menjadi deskripsi lebih baik. Tetapi mengapa gadis secantiknya tidak mempunyai pacar? Apa yang barusan aku alami adalah jawaban sempurna untuk pertanyaan itu. Tidak peduli betapa cantiknya gadis itu , aku masih akan tetap sopan menolak pengakuannya. Jika seseorang benar - benar ingin mencari pacar, mereka tidak berpikir dua kali untuk menerima cintanya, sama sepertiku. Aku tidak tertarik, bahkan sedikitpun. Karna aku sudah memiliki pacar."
Tetapi, bagaimana dengan upacara penerimaan besok? saat aku berjalan meyusuri koridor sempit, menuju apartemenku, aku terus memikirnya.
Jika aku pergi ke sekolah besok, aku akan berjumpa gadis itu, aku lebih baik tidak pergi. Ah... ngapai dipikiri. Aku kan sudah punya pacar. Dia tenang dan cantik, berbeda dengan gadis itu. Selama aku bersamanya, tak peduli aku mau sekolah apa tidak. Mungkin aku akan bekerja di kantor kakak dan menjadi salah satu pekerja paruh waktu atau apa lah.
Ah... Aku ingat! Aku akhirnya ingat mengapa aku menolong gadis itu. Meskipun mereka sama sekali berbeda. Gadis itu benar - benar tampak mirip seperti pacarku. Makanya aku berani menyelamatkannya. Sekarang yang aku pikirkan, itu adalah hal bodoh yang kulakukan. Aku menyelamatkannya hanya karena dia mirip dengan pacarku, tapi bagaimana aku bisa tahu kalau dia orang yang kayak gini?
Aku terus memikirkan hal itu saat aku menyelipkan kunci rumah .
Ini.. Aneh?
= Pintu Tidak Terkunci =
Oh tidak, ada orang yang terdeteksi alarm. Sirene berbunyi , aku membuka pintu untuk melihat sepasang dari sepatu gadis itu.
"Se-seiji-san!"
Saat aku melangkah kedalam ke dalam apartemen, aku melihat gadis pengintai itu berdiri disana. Hanya berdiri diam
Saat itulah aku menyadari bahwa, meskipun aku melihat gadis yang telah menerobos rumahku, aku dengan anehnya tenang. Karena aku melihat ekspresi diwajahnya sepanjang waktu.
Jadi, aku memaksa mengeluarkan beberapa kata - kata yang dingin, lebih dingin dari yang kuduga. sungguh dingin dari yang kuduga.
"Jadi kamu sudah melihatnya ?"
"Eh... anu, Itu..."
Ekspresi yang berlangsung diwajahnya benar - benar berbeda dari sebelumnya, Ia tidak tenang dan penuh dengan rasa ketakutan.
Hmph.... bahkan dia dapat membuat ekspresi itu.
Lalu, aku yakin. Aku yakin pasti gadis ini telah melihat apa yang seharusnya tidak dilihat.
"Itu... i-tu... Seiji-san, anu.. Aku tidak akan kasih tahu siapapun. Bahkan jika kau menyukainya. Aku sungguh tetap menyukaimu. Ja... Jadi, jangan khawatir! Tak peduli aja jenis hobi yang engkau miliki., aku pasti akan mengerti.
"tidak apa - apa"
"Seiji - san"
Setelah apa yang kudengar , si pengintai kedengarnya berharap sekali lagi
"Tidak apa - apa, kan?
"Seiji - san?
Dia melihat sikap dingin dalam diriku. Pada saat itu awan kegelisahan melayang diraut wajahnya. Aku ingin melihat ekspresi keputusasaan, sehingga aku akan mengulangnya
"Tak ada apa - apa, kan?"
"Seiji-san?"
Ketika kakakku membawa pulang dua bawahannya malam itu. Aku sedang duduk diruang tamu. Memakan mie cangkir. Dua bawahan itu dengan cekatan menempatkan tubuh gadis pengintai itu kedalam koper dan membawanya keluar. Kakakku memantau ruangan melihat noda darah di dinding, lalu memelukku erat
"Itu tak masalah, jangan khawatirkan tentang hal ini"
Meskipun ada beberapa kehangatan dipelukannya, tetapi ini membuatku agak sulit makan sambil dia memelukku.
"Seiji, kamu tidak perlu khawatir dengan apapun. Kakakmu akan mengurus segalanya, mengerti?"
"Kak, aku tidak perduli dengan gadis pengintai itu. Aku hanya peduli tentang dia (pacarku)"
"Jadi Seiji orang yang membawanya... itu tak masalah, tinggalkan saja semua pada kakak. Tak akan ada masalah sepanjang aku disini. Aku tidak akan membiarkan apapun terjadi pada Seiji, khusunya polisi - polisi yang mengerikan itu."
"Aku tidak akan membiarkan mereka membawamu pergi, tak akan, tak akan, jadi kamu bisa duduk dan relax."
Setelah kakakku selesai berbicara, dia memberikan bawahanya perintah dan pergi.
Aku tidak berpikir aku harus bekerja dilaboraturim kakakku karena tampaknya dia memiliki labirin bawah tanah yang tidak diketauhi. Seperti mereka bawahannya hari ini, mereka hanya melihat orang yang sudah mati dan bertindak berdasarkan instruksi tanpa berkedip sekalipun. Itu bukan hal yang baik
Aku tidak akan bekerja dengan orang - orang kejam ini. Jika aku melakukannya, mungkinkah aku akan seperti mereka?
Dan jika diriku seperti mereka dan tertangkap. Pacarku akan sangat kesepian. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Aku tidak akan membiarkan dia sendirian.
Ketika saya melihat bawahan kakakku yang tenang menyikat noda darah dari dinding, saya dipaksa menuruni mie cangkir matang.
Ah... mie ini rasanya buruk
Translate by : -Jamal Satria-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar